بِسْمِ اللَّـهِ الرَّ‌حْمَـٰنِ الرَّ‌حِيمِ

Segala puji hanya milik Alloh semata yang selalu melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada pemimpin besar kita Muhammad Rasulullah saw.
Alloh SWT berfirman
Qs. Al Maidah (5) ayat 8)
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al Maidah (5) ayat 8)
Betapa berbuat keadilan itu suatu hal yang amat penting, karena ternyata berbuat adil berkaitan erat dengan ketakwaan seseorang. Jika seseorang mampu berbuat adil kepada siapapun maka dengan keadilan itu akan menghantarkan seseorang kepada derajat yang amat terpuji di sisi Alloh SWT, yaitu derajat ketakwaaan. Dalam surat Al Maidah (5) ayat 8 dijelaskan bahwa kita harus mampu berlaku adil meskipun kepada kaum atau kelompok atau orang yang tidak kita sukai. Betapa beratnya berbuat adil kepada orang yang tidak kita sukai namun apapun itu kondisinya keadilan harus ditegakkan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan tentang tafsir ayat ini yang berkenaan dengan kalimat “Dan jangan sekali – kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil”. Maksudnya, adalah janganlah kebencian kepada suatu kaum menjadikan kalian berbuat tidak adil terhadap mereka, tetapi terapkanlah keadilan itu kepada setiap orang, baik itu teman atau musuh kalian. Oleh karena itu Alloh SWT berfirman “Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa”.
Saudaraku……….
Mari kita menimbang segala sesuatu dengan penuh keadilan, baik itu kepada orang yang kita suka atau yang kita benci, baik kepada sesama teman atau bahkan kepada musuh sekalipun. Kadang seseorang mampu berlaku adil terhadap orang yang ia sukai tapi tidak mampu berlaku adil kepada orang yang ia tidak sukai. Mungkin juga ada orang yang bisa berlaku adil kepada teman atau sahabatnya tapi tidak mampu berlaku adil kepada musuhnya. Sifat orang bertakwa mampu berlaku adil kepada siapapun tanpa pandang bulu. SEMOGA KITA TERMASUK ORANG YANG DIMAMPUKAN OLEH ALLOH SWT UNTUK BERLAKU ADIL KEPADA SIAPAPUN.
Saudaraku……….
Hari – hari belakangan ini kita disuguhkann dengan berbagai berita yang cukup mencengangkan. Mulai dari skandal pernikahan pejabat yang umur pernikahannya hanya beberap hari, kemudian kasus korupsi yang melibatkan banyak petinggi partai politik,atau juga kita disuguhkan dengan berita kebejatan moral yang sudah merajalela bahkan dalam dunia pendidikan. Dan yang tidak kalah hebohnya adalah terakhir kita disuguhkan dengan berita kekerasan aparat kepolisian khususnya DENSUS 88 yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat terhadap terduga para pelaku TERORISME. Bahkan isue ini sudah menjadi bola liar yang ujung-ujungnya adalah protes dari berbagai ORMAS ISLAM dan bebarapa LSM yang menghendaki PEMBUBARAN DENSUS 88.
Saya mencoba menyoroti kasus yang terakhir ini yaitu kasus tuduhan kekerasan yang dilakukan oleh DENSUS 88 yang berujung pada protes PEMBUBARAN DENSUS 88. Dan saya coba mencermatinya dengan mata keadilan, yang melihat dengan kaca mata jernih sisi gelap dan sisi terang dari sepak terjang DENSUS 88 dalam menangani kasus TERORISME DI INDONESIA. Karena memang jika kita mencermati sepak terjang dari DENSUS 88 ini, selalu saja beritanya tidak tersaji dengan utuh. Sehingga orangpun akan menilai beragam tentang DENSUS 88 ini. Sejak berdirinya DENSUS 88 sampai dengan sekarang, sudah banyak sekali kasus – kasus TERORISME yang ditangani dan mampu di ungkap, bahkan mampu mengurai berbagai jaringan TERORIS di negeri ini. Dan juga sudah banyak para pelaku yang berhasil ditangkap baik hidup – hidup atau bahkan ditembak mati. Dan penanganan kasus seperti ini memang sangat rawan dari PELANGGARAN HAM baik ringan atau berat. Seringkali kekerasan tersaji dalam berita penangkapan tertduga terorisme, sehingga timbul satu kesan bahwa DENSUS 88 adalah institusi yang amat kejam, dan tidak memiliki sisi kemanusian sedikitpun. Sehingga kemudian banyak yang berpandangan bahwa sebaiknya DENSUS 88 ini dibubarkan saja. Menurut hemat saya tuntutan ini berlebihan, LEBAY kata anak – anak muda sekarang. Karena memang kegiatan TERORISME itu masih sangat marak, yang timbul akibat dari PEMAHAMAN AGAMA YANG GHULUW (EKSTRIM). Maka jika tidak ada institusi yang menanganinya yang di lindungi oleh UNDANG – UNDANG untuk memberantas TERORISME, sangat mungkin akan muncul gerakan – gerakan yang semakin tidak terkontrol dan menjadi kontra produktif bagi kaum muslimin pada umumnya, dan gerakan islam pada khususnya.
Saudaraku………….
Ada sisi terang yang kadang luput dari pandangan kita dengan keberadaan DENSUS 88 ini. Bahwa sebetulnya banyak kasus – kasus TERORISME yang di tangani dengan persuasiv, dengan penuh rasa kemanusiaan, namun memang hal ini kadang jarang terangkat ke tengah – tengah masyarakat secara luas. Sebut saja bagaimana penanganan tertangkapnya dua terduga teroris pelemparan bom kepada gubernur Sulawesi tengah Yasin Limpo. Menurut pengakuan salah satu terduga mengatakan kepada saya, bahwa ketika dia di jemput oleh team DENSUS 88, tidak ada sedikitpun tindak kekerasan yang dia temui, dia merasa terselamatkan bi iznillah. Ada satu lagi kasus yang cukup menyita perhatian masyarakat bahkan mungkin perhatian dunia, yaitu apa yang menimpa HISYAM alias UMAR PATEK. Ia sudah menjadi DPO sejak BOM BALI I, kemudian takdir Alloh kemudian ia ditangkap di Pakistan yang sebelumnya di tembak pahanya terlebih dahulu. Beliau menjadi rebutan paling tidak tiga Negara yaitu Australia, Phlipina dan Amerika Serikat. Singkat cerita maka team DENSUS 88 datang menjemput UMAR PATEK, yang waktu penjembutan di pimpin langsung oleh KADENSUS 88, BRIGJEN H. MUHAMMAD SYAFI’I SH. Dan kemudian UMAR PATEK dipulangkan ke Indonesia dan sidangkan serta di tahan di Indonesia.
UMAR PATEK dalam pledoinya menghaturkan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia khususnya DENSUS 88, karena dengan izin Alloh SWT telah menyelamatkan dia dari rebutan tiga Negara yang mungkin jika terjadi sangat amat menyulitkan dia. Dan masih banyak kasus – kasus TERORISME lainnya yang ditangani dengan sangat manusiawi dan tidak ada unsur kekerasan sedikitpun, tapi memang kadang tidak terangkat ke tengah masyarakat.
Raslullah saw bersabda:
Barangsipa yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti tidak bersyukur kepada Alloh SWT (HR. Imam Ahmad, At Tirmizi dan Adh Dhiya’).
DENSUS BUBAR ATAU KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA MENINGKAT
Jika ditanyakan kepada tokoh – tokoh gerakan Islam di negeri ini, setujukah kalian dengan tindakan terorisme yang berlandaskan agama? Saya yakin semua akan menjawab tidak setuju, bahkan banyak kelompok – kelompok jama’ah yang sangat tidak setuju dengan segala tindakan kekerasan, pengeboman di rumah – rumah ibadah atau kasus penembakan yang bukan terjadi di medan perang, dalam bahasa Islam di Medan Jihad. Karena memang Islam mesnyari’atkan JIHAD, melaksanakan amaliyat itu harus di medan perang bukan di negeri yang tidak ada konflik seperti di Indonesia ini.
Alloh SWT Berfirman:
Qs. Albaqarah190
Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Qs. Albaqarah:190).
Banyak jama’ah yang sangat memprotek anggota supaya tidak melakukan tindakan kekerasan di negeri ini karena dengan alasan bahwa sekarang bukan fase JIHAD tapi sekarang adalah fase DA’WAH. Mereka tidak segan – segan memberhentikan anggotanya jika terlibat dalam kegiatan TERORISME dengan melakukan kekerasan. Ini maknanya bahwa tindak TERORISME pada dasarnya menjadi musuh bersama dari komponen anak bangsa di negeri ini. Yang menjadi persoalan SIAPA YANG PUNYA WEWENANG, DAN DI LINDUNGI OLEH UNDANG – UNDANG UNTUK MEMBERANTAR TERORISME INI?
Realita yang ada bahwa KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA, membentuk satu badan khusus untuk memberantas tindak kekerasan TERORISME adalah DETASEMEN KHUSUS 88 (DENSUS 88). Badan ini bergerak legal serta di lindungi UNDANG – UNDANG yang ada. Akan menjadi kacau kalau kegiatan TERORISME ini diberantas oleh ORMAS atau kelompok jama’ah tertentu. Justru ini akan menimbul kekacauan yang lebih besar, akan muncul konflik HORIZONTAL yang merugikan umat itu sendiri. Jadi jika kita temukan suatu kejanggalan dalam operasi pemberantasan TERORISME ini, misalnya salah tangkap atau ada tindak pelanggaran HAM berat dari aparat terkait, maka bukan INSTITUSINYA yang dibubarkan akan tetapi oknum yang melakukan kekerasan itu harus diberikan sangsi hukum. Pepatah mengatakan; JIKA DI RUMAH BANYAK TIKUSNYA, BUKAN RUMAHNYA YANG DI BAKAR TAPI TIKUSNYA YANG HARUS DI BERANTAS. Kita semua sepaham bahwa tidak boleh ada pelanggaran HAM dalam penanganan TERORISME dan juga tidak boleh pilih kasih. Jika ada tindakan yang menimbulkan TEROR di tengah masayarakat meskipun itu bukan dari orang Islam, haruslah di tindak dan dikenai hukuman PEMBERANTASAN TERORISME.
POLITISASI ISUE KEKERASAN
Menjelang tahun 2014 yang akan digelar pesta demokrasi di negeri ini, maka banyak sekali isue – isue hangat yang berkembang di masyarakat sangat rawan untuk di politisasi. Mengangkat kekerasan aparat kepolisian merupakan satu isue strategis yang bisa diangkat dan memiliki daya jual yang cukup mahal dan laku dipasaran penikmat berita. ORMAS – ORMAS dan LSM yang merupakan UNDERBOW sebuah partai pasti akan memanfaatkan isue ini sebagai sarana untuk mempopulerkan dirinya atau partainya. Sehingga terbentuk satu kesan dalam masyarakat khususnya masyarakat muslim bahwa tokoh – tokoh ini perhatian dengan nasib ummat di negeri ini.
Bahkan juga banyak kelompok – kelompok jama’ah yang ingin eksis dalam masyarakat ikut – ikutan dalam meramaikan isue seperti ini, yang kadang mereka tidak tahu sebenarnya ada apa dibalik ramainya mengangkat isue KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN KHUSUSNYA DENSUS 88 terhadap terduga TERORIS. Mestinya kelompok Islam yang cerdas tidak akan latah mengusung isue ini padahal mereka miskin informasi tentang KASUS ini. Sudah terlalu sering kelompok – kelompok yang mengatas namakan umat, peduli dengan nasib umat tetapi ketika mereka berhasil menduduki jabatan tertentu umat dilupakan oleh mereka. HABIS MANIS SEPAH DIBUANG.
Sudah terlalu sering penipuan dengan kedok PEDULI UMAT ini terjadi, dan umat juga sering kecewa pada akhirnya. “JANGANLAH KITA TERCEBUR DALAM LUBANG YANG SAMA UNTUK KEDUA KALINYA”. Seharusnya diperhatikan secara cermat tiap kali kita berhadapan dengan sebuah kasus, miliki ilmu dengan benar baru kemudian kita bertindak. Tingkatkan kewaspadaan, apalagi menjelang PEMILU 2014, jangan jadi korban politisasi dari para politikus, termasuk isue PEMBUBARAN DENSUS 88.
PERHATIKAN NASIB UMAT DENGAN LANDASAN IMAN
Alloh SWT berfirman:
Qs. Al Hujurat 10Artinya: Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Qs. Al Hujurat: 10)
Ayat ini memberikan pengetahuan kepada kita, bahwa semua orang mu’min itu bersaudara. Mu’min yang satu harus merasakan apa yang dirasakan oleh mu’min lainnya. Baik itu kesenangan atau kesedihan, penderitaan. Jika satu mu’min menderita maka idealnya mu’min yang lain ikut merasakan penderitaan. “BARANGSIAPA YANG TIDAK MAU TAHU TENTANG NASIB KAUM MUSLIMIN, PADA HAKEKATNYA DIA BUKAN ORANG MUSLIM”. Kita wajib menolong kesusahan saudara kita kaum muslimin yang lainnya di atas landasan keimanan bukan di atas landasan sentimen atau karena provokasi dari para provokator yang memanfaatkan PENDERITAAN UMAT untuk kepentingan kelompoknya.
Hadits Rasulullah saw, menjelaskan “Tolonglah saudaramu yang Zhalim dan yang di Zhalimi”. Ada sahabat yang bertanya menolong orang yang di zhalili itu kami faham, tetapi bagaimana menolong orang yang Zhalim?. Menolong orang yang Zhalim maksudnya menasehati yang zhalim itu agar berhenti melakukan kezhaliman.
Qs. Al Ashr1-3
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Qs. Al Ashr:1-3)
Saudaraku……
Mari kita menilai semua itu dengan bijak dengan dengan penuh rasa keadilan, bahwa memang kadang ada pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat dalam menangani kasus TERORISME ini, tapi juga banyak penanganan yang sangat manusiawi. Maka harusnya yang kita lakukan adalah meminta kepada KAPOLRI, agar terus mengontrol kinerja dari DENSUS 88 ini agar terus berjalan sesuai dengan UNDANG – UNDANG yang ada. Dan juga agar dalam kerjanya tidak melanggar HAM, utamanya HAM BERAT. WALLLOHU A’LAM BISH SHOWAB.
BERLAKU ADIL ITU MEMANG SULIT, DAN LEBIH SULIT LAGI KETIKA KEADILAN ITU HARUS KITA TEGAKKAN KEPADA KELOMPOK YANG TIDAK KITA SUKAI. NAMUN APAPUN KESULITANNYA KEADILAN HARUS DITEGAKKAN, AGAR KITA MENJADI INSAN YANG BERTAKWA.

 http://www.beritaumat.com/wp-content/uploads/2013/03/densus88.jpg